Selasa, 11 Desember 2007

Teman

Pagi ini di salah satu stasiun radio di Jakarta, ada "tes" yang menarik. Para penyiar acara ini, ada 2 orang, meminta kepada para pendengarnya untuk mengirimkan sms permintaan bantuan. Isi smsnya: "Tolong pinjami aku uang 7,5 juta rupiah. Sedang kepepet nih". Tujuan tes ini hanya ingin sekedar mencari tahu, bagaimana reaksi orang pada umumnya bila menerima sms semacam itu dari kenalannya. Hasilnya?

Ternyata masih banyak orang yang bisa diandalkan sebagai teman pada saat dibutuhkan. That is what friends are for, begitu katanya. Seseorang menelepon ke radio itu melaporkan hasilnya sambil menangis terharu. Dia mengirim sms itu kepada temannya di luar kota yang sudah 5 tahun tidak bertemu. Temannya itu tanpa banyak cing-cong langsung menanyakan rekening bank dan akan mengirim dana yang dibutuhkan segera. Si pendengar menangis karena dia tahu uang sebesar itu bukanlah jumlah yang gampang dikeluarkan oleh temannya itu, namun tetap saja temannya itu langsung bersedia membantu.

Pendengar yang lain bercerita bahwa temannya membalas dengan keakraban khas: "Setan lu pagi-pagi udah minta duit. Entar ya gua transfer, sekarang lagi di jalan. Ayo ngobrol dong, ada apa sih?" Pendengar lainnya mengatakan bahwa temannya akan berkunjung ke rumahnya membawa uang yang dibutuhkan. Yang lainnya lagi melaporkan bahwa dalam 10 menit saldo rekening banknya telah bertambah sebanyak 7,5 juta rupiah.

Tentu saja tidak semuanya membesarkan hati. Ada yang hanya diberi 750 ribu rupiah. Ada yang bilang dananya baru habis untuk suatu keperluan lain, ada yang handphonenya malah tidak bisa dihubungi.

Aku ikut merenung. Bagaimana sikapku bila aku menerima sms seperti itu? Rasanya sulit bagiku memberikan begitu saja uang sejumlah itu tanpa pusing memikirkan bagaimana pengembaliannya. Barangkali aku memang pelit. Atau pengalamanku akhirnya mengajarkanku untuk bersikap penuh reserve. Atau mungkin aku memang tidak punya teman yang akan memintaku untuk menolongnya.

Kemungkinan terakhir itu malah menghajar kesadaranku. Jika aku pada posisi yang membutuhkan, kepada siapakah kira-kira aku dapat mengirimkan sms itu? Walaupun aku berpikir keras dan lama, aku tidak menemukan di otakku nama temanku yang kupikir bisa aku kirimi sms semacam itu.

Berbahagialah mereka yang memiliki teman-teman yang siap setiap saat. Rasanya aku harus instrospeksi dan merenung ulang tentang bagaimana menjadi teman.

1 komentar:

DANIEL! mengatakan...

wah jadi malu nih.. dulu kan aku pernah ngirim sms pinjem 5M..
tapi kalo dapet sms, balesannya baru mampu transfer sms balik.. hehehe..
(a friend in need is a friend indeed)