Senin, 21 April 2008

Kodrat Perempuan

Kodrat perempuan itu ada tiga: mengandung, melahirkan, dan menyusui. Itu saja, tidak kurang, tidak lebih. Demikian dikatakan salah satu psikolog (?) dalam suatu acara pagi di stasiun I-Radio. Urusan lainnya yang selama ini di-"konotasi"-kan sebagai kodrat perempuan, seperti urusan dapur, cleaning services, dandan, mengasuh anak, dan lain-lain itu sebenarnya bukan kodrat perempuan. Untuk melakukan hal-hal yang terakhir itu, sumber daya yang dibutuhkan (yaitu tangan, kaki, kepala, syaraf otak, dll) juga dimiliki oleh laki-laki.

Saya setuju dengan pendapat itu. Urusan rumah, dapur, membesarkan anak, dan sebagainya yang selama ini menjadi "kodrat" perempuan sebenarnya hanya suatu "kontrak sosial" antara sekelompok lelaki dan sekelompok perempuan di dalam suatu masyarakat. Lebih khusus lagi, itu merupakan "kontrak perkawinan" antara suami dan istri dalam suatu rumah tangga. Jadi pembagian peran dan pekerjaan itu terbuka untuk ditinjau dan dibicarakan kembali oleh para pasangan suami istri. Tidak usah bawa-bawa kodrat untuk menghindari atau menginginkan suatu peran atau pekerjaan dalam kehidupan berumah tangga maupun bersosial masyarakat.

Jadi, sekali lagi: urusan menghamili itu kodrat laki-laki. Urusan dihamili itu kodrat perempuan. Demikian juga mengandung, melahirkan, dan menyusui, itu kodrat perempuan; laki-laki gak bakalan bisa deh.